Psikotest adalah hal yang momok dan paling menakutkan bagi yang ingin mendapatkan pekerjaan, karena ini dianggap yang paling menentukan diantara test-test yang lain berikut kami akan Mengupas Tuntas Secara Terperinci Lengkap Dan Jelas :
Apa yang dapat saya persiapkan dalam Tes Psikologi?
Ingat bahwa tes psikologis bukan seperti ujian pada umumnya. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk banyak "tes" (misalnya skala kepribadian), meskipun kecepatan penyelesaian merupakan faktor dalam kebanyakan tes kemampuan sehingga bekerja lebih cepat dan seakurat mungkin.
Tes psikologi (Phsicology Test) atau lebih sering disebut tes psikotest merupakan salah satu bagian dan tahap perektutan karyawan di banyak perusahan. Apakah perusahaan BUMN, perbankan (bank), TNI, Polri, cpns dan akademisi seperti UI (Universitas Indonesia) maupun perusahaan swasta seperti astra dan yang lainnya. Tujuan dari psikotes itu sendiri memiliki kesamaan diantaranya yaitu untuk mengukur aspek individu secara psikis. Psikotes juga dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa dan bisa berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.
Psikotes berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih kepada tes kepribadian. Jadi didalam penilaian psikotes tidak berdasarkan siapa yang paling pintar, karena bisa saja orang yang secara akademik tidak begitu pintar mengalahkan orang yang lebih pentar darinya dan lolos ujian psikotes. Hal ini sering terjadi, bahkan mungkin Anda pernah mengalaminya atau melihat orang lulusan perguruan tinggi terbaik belum bekerja atau diterima kerja di sebuah perusahaan karena selalu gagal dan tidak lolos psikotes.
Tips:
6 Hal Persiapan sebelum Menghadapi Psikotest
Dapatkan tidur malam yang baik sebelum hari pengujian.
Jangan lupa berdo'a sesuai agama masing-masing semoga akan dituntun kemana arahnya masa depan anda sendiri
Berlatih melakukan teka-teki silang atau masalah matematika.
Membaca koran untuk berlatih mengambil informasi tertulis.
Carilah hal-hal yang berhubungan denga soal-soal Psikotest di Internet, buku-buku, Surat Kabar, Majalah dll. Dan dapatkan semua jawabannya.
Mungkin akan diminta untuk menganalisis data numerik pada saat melakukan psikotest, ingat-ingat pelajaran anda selama di sekolah, pelajari secara mendalam tentang matematika, anda harus meninjau sebelumnya bagaimana melakukan perhitungan dasar.
8 Hal Yang Harus Anda Lakukan Selama Menghadapi Psikotest
Sempatkan berdo'a secara singkat dan serahkan semuanya kepadaNya ketika anda mulai duduk
Tetap tenang; pastikan semua pengaturan praktis diketahui dengan jelas sehingga anda tidak tiba merasa bingung atau tidak siap.
Jika Anda merasa gugup, cobalah bernapas dalam-dalam untuk membantu menenangkan diri.
Pastikan membawa apa pun yang anda mungkin perlukan, seperti kacamata baca atau inhaler. Anda mungkin ingin membawa jam tangan untuk memeriksa waktu selama setiap mengerjakan soal.
Dengarkan dengan cermat instruksi, dan tanyakan apabila belum diyakini mengerti.
Jangan membuat asumsi tentang cara anda harus merespon. Jika anda mencoba untuk menebak apa penilai cari, anda mungkin salah, dan kerjakan dengan jujur.
jika anda kehabisan waktu pada tes penalaran numerik atau verbal, jangan cepat mencoba menerka sisa jawaban secara asal-asalan dengan harapan bahwa anda mungkin mendapatkan beberapa jawaban yang benar. Karena akurasi anda juga diperhitungkan ketika menafsirkan hasil.
Jika anda merasa telah melakukan hal yang buruk pada satu soal, jangan menyerah; kinerja anda pada semua dari soal itu akan diperhitungkan.
Seberapa pentingkah psikotes ?
Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa program beasiswa dan proses perguruan tinggi juga biasanya menagadakan psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil psikotes inilah dapat menggambarkan kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes bersifat kulitatif, artinya laporan hasil tesnya berupa data yang memberikan kesimpulan sesuai atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan yang anda lamar. Sebagai contoh, standar hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan sebagai engineer di sebuah perusahaan tambang bila dibandingkan dengan saat anda melamar sebagai teller disebuah bank. Bisa saja kulifikasi anda cocok dengan pekerjaan sebagai teller, namun tidak sebagai engineer. Begitu pun sebaliknya.
Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah :
1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
2. Wartegg Test
3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
5. Tes Army Alpha
6. Tes Ketelitian
7. Tes Kode Ingatan
8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
9. Tes Logika Penalaran
10. Tes Logika Aritmatika
11. Tes Angka
12. Logika Number
13. Tes Aritmatika
14. Tes Spasial
15. Deret Gambar
16. Pencerminan Gambar
17. Pasangan Gambar
yang saya akan jelaskan disini secara rinci hanyalah 7 test dengan urutan tingkat kesulitan antara lain :
1. Draw a person test
2. Tree test
3. Kraepelin
4. Pauli
5. Wartegg
6. Army Alpha Intelegence
7. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan bagi dalam beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan soal psikotes beserta contoh dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A Person, Tree and House-Tree-Person ). Simak ulasan saya berikut ini :
1. Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan rumah)
Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit
a. Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)
Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan, kelebihan
Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau calon mahasiswa. Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah : Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.
Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya. Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.
b. Menggambar Pohon (Tree Test)
Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya!
Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat waktu.
Tips dan Trik : Manfaatkan daya nalar logika anda dengan menyesuaikan gambAda yang menggambar pohon seperti diatas. Kemudian diberi keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihatnya sebagai pribadi yang tangguh. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan ada yang lebih suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun) di gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir orang tersebut adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang pohon).
c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)
Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.
Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan. Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.
Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada.
2. Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :
Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan
Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?
Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama. Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.
Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu untuk pauli testbiasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 2 berikut.
Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test
Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu untuk kraepelin test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalamkraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Dalam tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 3 berikut.
Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test
Tips dan Trik :
1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih matang.
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
3. Wartegg Test
Peralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit
Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda.
Pembahasan : wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna.
Tips dan Trik :
a. Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya 1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.
b. Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.
c. Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir.
Berikut contoh gambar dari wartegg test :
Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung
atau
Bentuk-bentuk Test Lainnya
4. Army Alpha Intelegence Test. Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat. Tipsnya : konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi. Contoh:
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar
jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:
5. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang. Tipsnya:
1) Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar.
2) Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan
dan mampu bekerja dalam teamwork. 3) Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi seakan-akan seseorang profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin.
Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda sadari dalam hasil tes. Contoh Soalnya:
– A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
– B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
– A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibanding orang lain
– B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
Yang Dapat Disimpulkan
Tes psikologi tidak seperti mengambil ujian pilihan ganda yang baik Anda lulus atau gagal. Sebaliknya, psikolog menggunakan informasi dari berbagai tes dan penilaian untuk mencapai diagnosis spesifik tetang apakah calon karyawan tersebut cocok untuk pekerjaan yang ditawarkan.